Sabtu, 06 November 2010

Kasihmu Ibu..

Pagi itu, yah terasa sulit bangun seperti subuh biasanya. Aku paksakan untuk membuka mata ini. Aku melihat jam di handphone kecilku  yang menunjukkan pukul 04.35. Azan subuh pun berkumandang, Allahuakbar! Allahuakbar! Memang ku sadari azan subuh ba'da Idul fitri agak lebih cepat dari biasanya. Aku bergegas ke kamar mandi yang tidak jauh dari kamarku untuk mengambil wudlu. Alhamdulillah, semuanya terasa segar. Air wudlu itu seolah menembus ubun-ubunku, merasuk dalam hatiku, sungguh damai! Aku segera menyembahNya,  menghadapNya dan bercakap-cakap padaNya melalui bacaan sholatku. 

Sebelumnya, yang kudengar hanyalah suara jangkrik (maklum rumahku dekat hutan hhe).Sungguh sunyi! Ayahku sedang tidak ada di rumah, dua saudara laki-lakiku tinggal di luar kota. Jadi, penghuni rumah hanyalah aku, Ibu dan kakak perempuanku. Kebetulan kakak perempuanku sedang tidak sholat, jadi terasa sepi. Setelah itu, aku lanjutkan untuk menyiapkan buku-buku yang akan aku pelajari di sekolah. Hooommmpp!!! Sepertinya aura 'ngantuk' masih menyelimuti tubuhku. "Ayo semangat", gumamku dalam hati. Tiba-tiba terdengar suara "sreekkk". Ibuku bangun dari tidurnya. Terlihat sempoyongan dan lelah! Aku hanya melihatnya, dia mengambil wudlu dan menyembahNya.

Aku masih sibuk dengan tugasku. Biasanya, setelah pulang bimbel malam di sekolahku pukul 21.30 aku langsung tidur jadi pekerjaanku menumpuk di pagi hari (hhe). Alhamdulillah, selesai pukul 05.30. Wah, lelah sekali. Terdengar suara "sreng-sreng". Wah, sepertinya ibuku sedang memasak. Ternyata benar! Aromanya! Wah, menggugah selera (kebetulan belum sarapan). Hhhee, aku menuju ke dapur. Aku mencicipi masakan ibuku. Enak sekali (emang kedua kali g enak? hhhe)! Wah, ibu memang pahlawan! Menyiapkan segala yang aku butuhkan setiap  hari. Semuanya sudah tertata rapi.

Tetapi, aku agak gak 'kolu' sama ibu. Sebagai anak gadisnya, aku jarang sekali membantunya untuk kegiatan di dapur. Bahkan, dapat dihitung denga jari  (per bulannya). Tetapi, itu bukan semata-mata karena aku anak malas (hhee, sok rajin) tetapi, karena kegitan sekolahku yang sangat padat (full day). Tetapi, ada satu keyakinan dalam hatiku, keyakinan yang sangat ku pegang teguh. "Suatu saat nanti, semua balas jasamu akan kubayar dengan apa pun Ibu, semua keringatmu, semua tangismu, semua candamu dan semua pengorbananmu untukku". Setidaknya, aku sekarang mulai menabung untukmu Ibuku. Menabung dengan caraku. Cara yang kuyakini akan membuatku sukses untuk membahagiakanmu Ibu. You're the Best!
Sekian dulu yah teman ^-^

Kamis, 04 November 2010

senyum masa depan: menyesal

senyum masa depan: menyesal

menyesal

terhenyak..
tersudut..
sedih rasanya..
saat semua yang dilakukan terasa sia-sia..
lelah!
aku ingin kembali ke masa dulu..
saat semuanya terasa menyenangkan..
tapi tak mungkin..
aku tak dapat memutar waktu..
waktu yang telah ditakdirkan untukku..
semua tak dapat kuubah dengan tanganku..
aku hanya diam..
tersipu malu!
semuanya adalah ulahku..
aku yang telah mempermainkan hati ini..
hati yang menggila..
hati yang kotor..
mengapa ini selalu terjadi?
aku tak dapat menghindarinya..
aku lemah!
aku kalah!
tak ada lagi yang dapat kulakukan..
kecuali bersujud di hadapanNya..

Kamis, 07 Oktober 2010

bagaimana bisa kau kau meraih mutiara hanya dengan menatapi laut..??

jika kau ingin mutiara itu,, jadilah penyelam..!!

seorang penyelam harus memiliki beberapa kualitas, dia harus mempercayai talinya dan menggantungkan keselamatannya pada sang teman..

:))

jika kau ingin menggapai "cita-citamu", maka ingatlah kata-kata itu..